This is my 82's friends, they are make my life more full with colour, I will tell you about their name.
up, from left : randy, bowo, azmi, amirul, cahaya, iwan
between, from left : vichy, pradita, wulan, lala, ericha, lina
down : that's me ~
That's picture was taken at lina's birthday, so, look at her, she was look white because full with flour and sugar. haha
After lina's birthday, we went to cinema to watch the harry potter's film. but some friends are didn't join in that's moment, so we went to there just 9 peoples with this picture's photographer. awkwk
now, I want to tell you about who in that's pict. they are :
up, from left : fildzah, wulan, lala, amirul, cahaya
down, from left : vichy, me, zaki
Did you know ? so happy me there, because...................................................*secret
haha
oh iya, ada lagi nih. itu tadinya kedua fotonya masih warnanya agak burem, belum cling^^ nah itu gue edit deh, pake tulisan sama emoticon. sederhana banget sih gak menarik juga u,u
ini kisah kehidupan tentang orang mancung, yang pesek diem aja gausah komen. have enjoy while reading this ya!
Hallo! Introduce me, I'm teenager who has been owned by #TrioCfv #3G!!! #Teletubbies{} #I_EXnine
Selasa, 30 November 2010
Kamis, 25 November 2010
Dramaku ~
Hi guys, tanggal 25.11.10 gue sama kelompok gue baru aja tampil drama yang judulnya "Putri Kelapa". huh itu bahan, alat, dan persiapannya susah banget, padahal cuma membuahkan hasil tampil kurang lebih 24 menit doang, tapi latihannya beehh, berminggu - minggu -__-
Di dramaku ini, ada 10 orang yang berperan di ceritanya, otomatis ada 10 tokoh dong disini. nih gue sebutin tokoh - tokohnya dan nama - nama temanku yang ikut berperan di drama aneh ini :
- Nenek, pemerannya : Aisyah Nadhira Zahra (gue sendiri)
- Putri Kelapa, pemerannya : Herlina Novianti (besties gue)
- Raja, pemerannya : I Gusti Putu Indra
- Ratu, pemerannya : Septi Wulandari (besties gue juga)
- Panglima, pemerannya : Andhika Pratama Putra
- Pangeran Bintang, pemerannya : Ega Javier Harwenda
- Pangeran Matahari, pemerannya : Randy Hermawan (ngakunya pangeran Stiv)
- Pangeran Bulan, pemerannya : Faris Abdurrahman (ngakunya pangeran Jonatan, harusnya mah Joko)
- Pelayan, pemerannya : Vichy Fitri Ramanda (besties gue juga ini)
- Paranormal, pemerannya : Muhtar Indra Prabowo
Jadi ceritanya ........... baca sendiri dengan saksama, ini teksnya sebagian besar gue yang ngarang, jadi maklum lah kalo agak ccd --". Ini dia, jengjet :
Si Putri Kelapa
Alkisah, si sebuah desa ramai yang makmur penduduknya, hiduplah seorang nenek tua sebatang kara yang selalu dianggap misterius oleh penduduk setempat, nenek itu selalu mencari nafkah dengan mengaduk ramuan tradisional untuk dijual di kota.
Suatu hari, ia pergi ke hutan mencari coklat untuk ramuannya. Tiba – tiba ia tersandung buah kelapa hijau nan segar yang menggelinding ke arahnya.
Nenek : “aduh, apa ini ?” (seraya mengambil kelapa tersebut)
Dibukanya buah itu, sang nenekpun terkejut setelah melihat isi buah tersebut. Ternyata seorang bayi perempuan mungil sedang tidur dengan senyum manisnya di dalam kelapa itu dengan kalung emasnya yang tergantung di lehernya. Dan yang lebih mengejutkan lagi, setiap perkataan yang diucapkann nenek, pasti dijawab oleh si bayi.
Nenek : “apa ini ? makhluk kecil lucu dengan seuntai kalung emas di lehernya “
Bayi : “aku adalah seorang bayi yang sedang melakukan perjalanan mencari
ibu dari dalam sini, dan akhirnya aku menemukannya “
Nenek : (dengan wajah kaget, sedikit takut) “apa yang kau maksud ? a..a..aku ? ”
Bayi : “ tepat sekali “
Sang nenekpun langsung membawa bayi tadi ke rumahnya, tetapi tiba – tiba dia teringat sesuatu, kalau nanti si bayi dibawa ke rumahnya apa kata warga nanti ? ia takut bayi tak berdosa ini dianggap bayi sial untuk desanya. Dan apa daya, nenek itu terpaksa menitipkan bayi mungil yang sedang tertidur itu ke depan gerbang istana megah dengan kalung emas di dalam kelapa serta sepucuk surat yang berisi pesan bahwa bayinya akan diambil lagi pada saat ia berumur 17 tahun di malam bulan purnama di taman kota.
Pagi harinya, ketika seorang ratu cantik baik nan terhormat sedang ingin berjalan – jalan di taman istana, alangkah terkejutnya ratu ketika melihat sebuah kelapa yang terpampang di depan pintu istana. Tak basa – basi lagi, sang ratu langsung mengambil kelapa tersebut dan dibukanya. Dengan wajah terkejut, sang ratu langsung memanggil suaminya. Memang, selama 10 tahun sudah mereka menikah belum juga dikaruniai seorang anak.
Ra : “ya Tuhan, terima kasih, Engkau telah mengabulkan do’aku selama ini “
(memanggil sang raja)
Raja : “ada apa ?”
Ratu : “lihat ini, aku mendapatkannya di depan istana”
Raja : “apa ini ? bayi kah ? ya Tuhan, terima kasih” (sambil menyembahkan
sujud syukurnya)
Ratu : “Tuhan telah menjawab do’a kita selama ini”
Raja : “benar, tapi… apa ini ?” (seraya mengambil sepucuk surat dari si nenek)
Ratu : “ya ampun, sepucuk surat. Apa isinya ?”
Raja : “disini tercantum kalau pada saat anak ini berumur 17 tahun, kita harus
mengembalikannya di saat malam bulan purnama di taman kota, kalau
tidak maka ia akan menjadi buruk rupa dan menderita selamanya”
Ratu : “secepat itukah ?”
Raja : “iya, tapi tenanglah, tidak perlui bersedih istriku, mungkin Tuhan masih
menguji kita. Tersenyumlah !”
Ratu : “iya, kamu benar” (dengan muka cemberut berusaha untuk tersenyum)
17 tahun kemudian..
Bayi mungil itu berubah menjadi gadis cantik dan baik hati. Maka tak heran jika banyak pangeran yang jatuh cinta dengan gadis bernama “Putri Grelicia Fransista” ini.
Tetapi, malam purnama itupun tiba hingga kesedihan ratu tidak dapat dibendung lagi, lalu…
Putri : “ma, mama kenapa menangis” (sambil mengelus pundak ibunya ketika
Ibunya sedang mengusap air matanya di kamarnya)
Ratu : “tidak apa - apa nak, eh nak ikut mama ke taman kota yuk !”
Putri : “sama papa juga kan ? Papa mana ?”
Ratu : “mungkin lagi di ruang keluarga lagi ngemil”
Putri : (menghampiri papanya) “hayoo lagi ngapain ? ngemil yaa ? inget, papa
ga boleh kebanyakan ngemil, nanti gendut” (sambil merebut snack yang
dipegang ayahnya)
Raja : “hehe, iya iya putriku sayang”
Putri : “eh pa, ayo ikut”
Raja : “mau kemana ?”
Putri : “ke taman kota pa”
Raja : “oiya, ayo ayo” (seperti teringat sesuatu)
Kebetulan taman kota letaknya tak begitu jauh dari istana, jadi mereka bertiga dengan seorang panglima sebagai pengewas (jadinya berempat) menuju ke taman kota malam itu juga. Setibanya di taman kota, mereka langsung mencari kursi panjang taman untuk bercanda - canda sedangkan panlima berdiri mengawasi atasannya itu.
Raja : “benar ini keputusanmu ?” (membisikkan ke telinga ratu)
Ratu : “apapun yang terbaik untuk Putri akan aku relakan” (membisikkan ke
telinga raja juga)
Putri : “ada apa sih ma ? pa ?” (merasa ada yang aneh)
Raja & Ratu : “enggak ada apa - apa kok”
Putri : “cie, ngomongnya bareng, kompak sekali”
Raja : “haha, kamu ini. Eh nak, perhatikan deh bulan itu cantik sepertimu”
Putri : “eh eh, papa berlebihan. Haha”
Sementara itu, sang ratu melihat - melihat keadaan sekitar, seperti ada yang aneh, firasatnya mulai tidak enak. Dan ternyata ketika ia menengok ke belakang, tanpa sadar ia melihat seorang nenek tua sedang mengintip sambil tersenyum dari belakang semak. Tanpa sadar, ia meneteskan air mata satu demi satu.
Putri : “mama, mama menangis lagi ? kenapa ma ?”
Ratu : “benarkah itu ? emangnya mama nangis ya ?”
Putri : “yaiyalah, lihat aja nih” (sambil mengusap air mata ibunya)
Ratu : “mama cuma sedih aja kok, sepertinya mama melihat ibumu. Ups !” (ratu
keceplosan)
Putri : “IBUKU ?” (tersentak kaget dan seketika itu ia berdiri dari duduknya)
Panglima : “ada apa ini ? ada apa ?” (panik gak jelas)
Raja : “ah, bukan urusanmu” (berkata kepada panglima dengan cueknya)
Panglima : “oh, oke”
Ratu : “Putri, yang mama maksudkan tadi se.. se.. sebenarnya..”
Putri : “cukup, cukup ma, cukup semuanya. Aku gak ngerti, apa maksud semua
ini ? bukannya ibuku itu mama ? atau bukan ? atau aku hanyalah anak
pungut yang tak punya orang tua ?”
Tiba - tiba..
Nenek : “anakku !!!” (berlari menghampiri putrinya)
Raja : “anda siapa ? berani sekali memanggil putriku
dengan kata - kata anak ? emang kamu siapa ? bagaimana bisa ?”
Nenek : “ingat 17 tahun yang lalu gak ? mungkin gak ada siapa - siapa di sana,
tapi surat yang kau baca itu adalah tulis tanganku”
Sementara itu, ratu hanya bias berdiam dan bermuka masam di kursinya dengan di dampingi putri kesayangannya itu. Bukannya membantu, si Panglima malah diam saja melihat pertengkaran itu.
Raja : “oh,jadi anda yang menitipkan bayi ini ?mengapa kau tega kepadanya ?”
Nenek : “ka, ka, karena.. (menceritakan kejadian 17 tahun silam)
Putri : (bangkit dari duduknya) “apa - apaan ini ? kau mengaku menjadi ibuku ?
padahal aku tak mengenal kau dari dulu” (langsung berjalan cepat tak
tentu arah)
Raja : (mengejar anaknya)
Nenek & Ratu: “Putri !”
Ratu : “kok tau sih namanya putri ?”
Nenek : “saya dulu juga ngasih nama dia putri tau, Putri Kelapa”
Seperti teringat sesuatu, hati kecil sang Putri mengatakan bahwa si nenek adalah ibunya. Lalu sang putri pun mengikuti kata hati kecilnya. Dan berlari seraya ingin memeluk ibunya.
Putri : “Ibuu !”
Nenek : “anakku sayang..” (memeluk anaknya)
Ratu : “jika kau mau membawa Putri pulang silahkan, akan tetapi kami sungguh
senang jika kalian mau tinggal di istana kami”
Nenek : “sudahlah, aku akan membawa ia pulang saja agar tak merepotkanmu”
Raja : “oh, ya sudahlah. Tetapi anakku, jaga dirimu baik - baik ya”
Putri : “iya papa”
Nenek : “kami boleh pamit ?”
Ratu : “sebenarnya perpisahan ini sungguh berat rasanya, tetapi…”
Putri : “ ma, pa, putri pulang dulu ya, kapan - kapan Putri kembali” (sambil
salim kepada kedua orang tua angkatnya”
Nenek : “assalamu’alaikum”
Ratu & Raja : “wa’alaikumsalam”
Putri : “eh iya, panglima, kita belum toss. Haha”
Panglima : “oiya” (langsunglah mereka toss)
Ratu, Raja, Nenek : “hahaha”
Sebulan setelah perpisahan itu, banyak pangeran yang datang ingin melamar sang Putri, walaupun Putri sudah tidak tinggal bersama keluarga ningrat lagi, tapi itulah cinta, selalu mencari - cari kekasihnya. Dan pada waktunya..
Nenek : “nak, umurmu sudah cukup untuk menikah, sudah banyak pangeran dan
warga desa menanyakanmu, dan diantara pangeran itu banyak yang
ingin melamarmu”
Putri : “memang bu, aku merasa sudah cukup usia, tapi aku bingung, belum
pernah merasakan cinta sebelumnya kepada seorang lelaki,bagaimana
kalau aku nanti menolak semua lamaran itu, karena aku tak pernah tau
bagaimana lelaki yang benar”
Nenek : “ hmm, bagaimana jika kita tanyakan kepada ratu dan raja ?”
Putri : “waaah, ibu hebat !”
Nenek : “iya dong !” (sangat optimis)
Setibanya di istana..
Putri : “mama..”
Ratu : “Putri, bernahkan itu kau ?”
Putri : “iya ma, dan aku datang bersama ibu”
Raja : “apa kau baik - baik saja nak ? ada perlu apa kau datang ke sini ?”
Si Putri pun menceritakan semua yang terjadi..
Raja : “bagaimana ya ?”
Ratu : “hmm, bagaimana jika kita menyuruh para pangeran untuk mencari
Berlian yang hilang di tengah hutan itu untuk dijadikan mahar nantinya”
Raja : “oke, papa setuju, bagaimana yang lain ?”
Semuanya pun setuju dengan pendapat ratu. Tak berapa lama kemudian, panglima mendatangi setiap daerah untuk memberitahukan tentang sayembara itu. Dan si panglima mendatangi daerah “bumi” dan menemukan sekelompok pangeran yang sedang membicarakan putri idaman mereka, yaitu Putri Kelapa
Panglima :“ekhem, permisi pangeran - pangeran tampan” (sambil mengedipkan mata dengan genit)
Pangeran Bulan : “yaelah, gak pake kedip - kedip matanya kenapa sih”
Pangeran lainnya : “hahahaha”
Panglima : “heh malah ketawa, saya kesini mau membawa sebuah
pengumuman tentang Putri”
Para Pangeran : “PUTRI ?”
Panglima : “iye”
Pangeran Bintang : “apa pengumumannya”
Panglima : (menceritakan persyaratannya)
Para Pangeran : “okedeh”
Ketika itu juga, mereka langsung menuju istana..
Para Pangeran : “permisi yang mulia”
Pangeran Matahari : “kedatangan kami kemari ingin melamar putri”
Raja : “oh gitu, oke, perkenalkan diri kalian dulu, baru kalian melakukan
sayembara yang sudah diberitahu oleh panglima tadi”
Setelah mereka memperkenalkan diri, Raja langsung mempersilahkan ketiga pangeran untuk mencari berlian itu. Tetapi dua pangeran, yaitu Pangeran Matahari dan Pangeran Bulan mengunjungi sebuah paranormal yang cukup dikenal sangat ampuh khasiatnya.
Pangeran Bulan : “permisi mbah”
Paranormal : “masuk nak, silahkan duduk. Ada apa datang kemari ?”
Pangeran Matahari : “gini lho, kita tuh pingin memenangkan sayembara itu”
Paranormal : “oh, tentang itu mbah juga sudah mendengarnya. Ini, mbah beri
kalian kalung untuk menunjukkan tempat berlian itu, tapi 100
meter sebelum tempat berlian itu, kalung ini akan menghilang
dengan sendirinya, maka dari itu kalian harus berlari untuk
menentukan siapa pemenangnya diantara kalian
Kedua Pangeran : “oh, gitu ya”
Paranormal : “yoi”
Kedua Pangeran : “Thank you mbah”
Ketika kedua pangeran itu hendak keluar dari kediaman paranormal, tanpa disadari, seorang panglima utusan raja mengikuti kedua pangeran itu. Memang, kedua pangeran tersebut sudah dicurigai oleh sang Raja. Tetapi, ketika panglima ingin melaporkan kejadian ini kepada sang raja, panglima pun tersandung kursi dan “brukk” terjatuh.
Pangeran & Paranormal : “siapa itu ?”
Akhirnya kedua pangeran tersebut mengejar panglima. Dan apa daya, karena sendiri, panglima tertangkap, disekap dan disembunyikan di suatu tempat yang tentunya masih di sekitar rumah paranormal.
Pangeran Matahari : “ayo kita melanjutkan perjalanan”
Pangeran Bulan : “cekidot mamen”
Dan kemudian, kedua pangeran melanjutkan mencari berlian itu, sedangkan panglima berusaha meloloskan diri. Sementara itu, Pangeran Bintang masih berusaha mencari kebereadaan berlian itu dengan ketulusan hatinya.
Pangeran Bintang : “lelah sekali, aku haus, aku lapar, mungkinkah aku sanggup
meneruskan perjalanan ? lebih baik aku istirahat sejenak, jika
kedua pangeran itu berhasil menemukan berliannya, mungkin
Putri memang bukan kekasihku”
Sedang nikmatnya beristirahat, tiba - tiba seekor burung kecil jatuh dan terluka. Kemudian ia menolongnya hingga burung itu bisa terbang kembali. Lalu burung itu memberikan cincin cantik nan ajaib yang dapat membantu Pangeran Bintang mencari berlian itu kepada pangeran Bintang sebagai tana ucapan terima kasihnya.
Pangeran Bintang : “bagusnya cincin ini, lebih bagus aku pakai cincin ini saja”
Pangeran Bintang melanjutkan perjalanannya. Perjalanannya menjadi singkat karena cincin itu menarik pangeran Bintang ke tempat berlian.
Pangeran Bintang : “tempat apa itu ? bersinar indah sekali, dan benda apa itu ?
seperti berlian, sebaiknya langsung aku berikan untuk Putri”
Setelah perjuangan yang melelahkan, akhirnya panglima berhasil meloloskan diri, kabur, dan memberitahukan tentang kecurangan pengeran bulan dan mtahari kepada raja.
Raja : “apa ? sudah kuduga”
Panglima : “benar raja”
Putri : “apa yang harus kita lakukan ayah ?”
Raja :“aku bersama panglima akan menangkap kedua pangeran licik itu”
Ratu : “apa tidak berbahaya ?”
Raja : “semoga tidak, Tuhan pasti melindungi orang yang akan
menegakkan keadilan, karena keadilan harus ditegakkan”
Raja dan Panglima pun akhirnya pergi ke tengah hutan, sedangkan kedua pangeran jahat itu telah mengetahui bahwa berliannya telah diambil oleh Pangeran Bintang. Kedua pangeran licik itu berniat merebut berliannya dari Pangeran Bintang dengan cara membunuhnya.
Pangeran Bulan : “eh Matahari, bukankah itu si Bintang ?”
Pangeran Matahari : “eh iya, dia bawa berliannya tuh”
Pangeran Bulan : “ya sudah, tunggu apalagi”
Pangeran Matahari : “ambil berliannya !”
Pangeran Bulan : “hai Bintang !” (sambil mengejar Pangeran Bintang)
Pangeran Bintang : “apa ?”
Pangeran Matahari : “serahkan berlian itu pada kami !”
Pangeran Bintang : “apa berlian itu ? buat kalian ? ih igah banget deh”
Pangeran Bulan : “kau berani melawan kita ya ?”
Pangeran Bintang : “kalau iya, kenapa tidak ? memang ini hak saya kok”
Pangeran Matahari : “1..2..3.. Bulan, serang dia !”
Akhirnya pertarungan sengit itupun terjadi, Pangeran Bintang tak kuasa menyrang karena kondisi yang sangat mendesak. Ketika kedua pangeran jahat itu hendak membunuh Pangeran Bintang, Raja dan Panglima langsung menahan kedua pangeran licik itu.
Raja : “mau apa kalian menyerang dia ? kalian licik ! kalau berani, lawan
saya dan panglima ini dulu”
Kedua pangeran licik itu berbalik badan dan menyerang Raja dan Panglima. Tanpa basa - basi, Pangeran Bintang ikut membantu melawan kedua pangeran bejat itu. Dan akhirnya, pertengkaran dimenangkan oleh raja, panglima, dan pangeran bintang. Dan kedua licik itu dibawa ke istana untuk dihakimi.
Pangeran Matahari : “ini semua gara - gara kau !”
Pangeran Bulan : “laah, kenapa jadi aku ?”
Pangeran Matahari : “kau duluan yang mengajakku berbuat licik”
Pangeran Bulan : “kenapa kau ikut - ikutan ?”
Pangeran Matahari : “ku kira idemu akan berjalan lancer”
Pangeran Bulan : “saya juga mengira begitu”
Pangeran Matahari : “ahelah, gini kan jadinya”
Pangeran Bulan : “Sudahlah, tak perlu dibahas lagi”
Akhirnya kedua pangeran licik nan jahat itu dihukum denda dan dipenjara seumur hidup.
Putri : “akhirnya semua selesai”
Pangeran Bintang : “aku telah menemukan benda special ini untukmu putri, aku
melamarmu, maukah kau menjadi kekasihku ?”
Putri : “aku menerima lamaranmu pangeran, dan aku telah merasakan
apa itu yang dinamakan cinta”
Raja : “selamat pangeran, selamat putriku, pernikahan kalian akan
dilangsungkan satu minggu kemudian. Bagaimana ?”
Ratu & Nenek : “setuju” (sambil tersenyum lega)
Panglima : “cie Putri udah gede nih ye, pangeran juga”
Putri & Pangeran : “apasih”
Raja, Ratu, Nenek : “hahahaha”
Sehari sebelum pernikahan, seisi istana sudah tidak sabar untuk menyaksikan pernikahan sang Putri dan Pangeran. Namun, alangkah terkejutnya ada seseorang yang misterius yang ingin menghalangi pernikahan mereka karena orang itu sangat iri dengan Putri Kelapa. Orang itu adalah pelayan istana yang dirinya selalu diasingkan oleh Raja dan Ratu semenjak kehadiran Putri Kelapa yang cantik itu.
Pelayan : “aku harus membatalkan semua rencana pernikahan mereka agar
Putri gak bisa bahagia selamanya, tapi bagaimana ? aha, aku
tanya aja ke paranormal, mungkin dia tau caranya”
Niat jahat itupun akhirnya dilakukan oleh si pelayan, dan ia menemui paranormal yang dulu sempat bekerja sama dengan kedua Pangeran licik itu.
Pelayan : “permisi”
Paranormal : “iya neng, ada apa ?”
Pelayan : “begini mbah, saya sebal dengan si Putri, saya ingin membatalkan
pernikahan mereka, tanpa harus meninggalkan bekas identitas
diri saya, bagaimana caranya ya ?”
Paranormal : “gitu doang pake nanya, racunin aja susah amat”
Pelayan : “oiya ya, tapi sayakan gak tau racun itu kayak apa”
Paranormal : “nanti mbah kasih, tapi mana…” (memainkan jemari tanda
meminta bayaran)
Pelayan : “yayaya, saya ngerti. Berapa sih ?”
Paranormal : “up to you”
Pelayan : “seratus ribu, tapi harus manjur racunnya”
Paranormal : “sip deh”
Ketika pelayan sudah pulang dari paranormal, si nenek mencegat si paranormal di ruang tamu.
Nenek : “darimana kamu ?” (dengan wajah sinis)
Pelayan : “emm, emm, da, da, dari hutan nek” (dengan tergagap - gagap)
Nenek : “oh”
Karena curiga, si nenekpun mengikuti gerak gerik si Pelayan itu. Sampai ketika Putri meminta pelayan membuatkan minuman..
Putri : “bi, bibi, tolong buatkan aku sirup ya. Makasih”
Pelayan : “oke”
Pada kesempatan itulah pelayan memberikan tetesan racun yang dimana setiap tetesnya bisa membuat seseorang pingsan, kali ini dia memberikan tiga tetes
Pelayan : “bagus, tidak ada siapa - siapa disini, cairan ini akan bekerja
secara maksimal untuk meracuni tubuh Putri”
Tanpa disadari, nenek mendengar semua perkataan pelayan tadi. Langsunglah si nenek memergoki Pelayan jahat itu
Nenek : “tetesan apa itu ? sepertinya putri tidak minta diberi tambahan”
Pelayan : “I,I,ini, eh iniii, ini penyedap rasa nek. Iya iya penyedap rasa”
Nenek : “beli dimana ?”
Pelayan : “diParanormal”
Nenek : “Paranormal ? Penyedap rasa kok belinya disitu ?”
Pelayan : “eh maksudku, pa, pa, bukan paranormal, ta, tapi..”
Nenek : “cukup, apa maksudmu ? kau mau meracuni putriku ?”
Dan terungkaplah semua kebenaran dari mulut si Pelayan dengan nada amarahnya. Kemudian terjadi adu mulut dan berubah menjadi adu pisau..
Pelayan : “maksudku, maksudku memang mau meracuni Putri. Kenapa ?”
Nenek : “apa kamu bilang ? salah apa dia sama kamu ?”
Pelayan : “dengar ya tua bangka, sejak adanya Putri disini saya menjadi
sangat diasingkan oleh ratu dan raja”
Nenek : “kalau mau meracuni anakku, langkahi dulu mayatku !” (sambil
mengambil pisau dari tempat sendok”
Pelayan : “oke, kalau itu maumu tua !” (mengambil pisau juga)
Dan akhirnya pertengkaran usai, nenek pun meninggal karena perutnya tertusuk oleh pisau si Pelayan. Tapi, Pelayan pura - pura merasa iba dan segera memanggil Putri
Pelayan : “Putri, Putri..”
Putri : “ada apa bi ? sirupnya udah jadi bel..”(pembicaraannya terhenti
dan terkejut)”Ibuu, kenapa Ibu Bi ?”
Pelayan : “ta, ta, tadi ketika saya sedang membuat sirup, tiba - tiba saya
mendengar suara, dan ternyata Nenek terjatuh dengan
membawa pisau, entah buat apa pisau itu”
Putri : “mama, papa..” (berteriak memanggil raja dan ratu)
Raja dan Ratu : “kenapa ?”
Putri : “Ibu ma, Ibu pa..”
Raja : “kenapa ini bisa terjadi ?”
Putri : “ceritanya panjang, nanti aku ceritakan. Sekarang makamkan
Ibuku dulu pa”
Raja : “baik nak”
Setelah si Nenek dimakamkan, si Pelayan langsung menuju tempat paranormal lagi untuk meminta tips yang kedua karena yang pertama gagal. Dan pernikahanpun ditunda hingga seratus hari meninggalnya Nenek.
Pelayan : “hei kamu, paranormal gak becus”
Paranormal : “apa - apaan kamu, datang - datang gak sopan kayak gitu”
Pelayan : “Putrinya gak mati tau”
Paranormal : “gak bener sih cara ngasih racunnya”
Pelayan : “yaudah yaudah, mbah kasih cara yang kedua dong !”
Paranormal : “yaudah, nanti bawa seisi istana keuar dari istana dan saya akan
masuk kedalam untuk menaruh jimat ini di kamar Putri”
Pelayan : “kenapa gak saya aja yang naruh ?”
Paranormal : “takutnya gak bener lagi, tapi bayaran dua kali lipat dari yang
kemarin ya !”
Pelayan : “itu masalah gampang”
Kebetulan sekali, besoknya seisi istana diundang oleh kerajaan lain untuk datang menghadiri pesta disana. Dan istana kosong tak ada siapa - siapa, hanya ada Pelayan dan Paranormal yang akan menyakiti Putri
Paranormal : “nah gini dong, aman jadinya”
Pelayan : “siapa dulu, yaudah sana kerja”
Paranormal : “yups”
Ketika itu juga, arwah nenek serasa ingin membalas dendam atas kematiannya dan kekejaman mereka terhadap si Putri, lalu ia membuat suasana istana menjadi mengerikan
Pelayan : “eh kok aneh sih hawanya ?”
Paranormal : “laah kagak tau, emang gini kali. Eh tapi sebentar, sepertinya
mbah merasakan aura - aura gaib disini deh”
Pelayan : “maksudnya ?”
Suara Nenek : “aku ingin membalas dendam atas kejahatan kalian yang ingin
menyakiti Putri dan atas kematianku”
Paranormal : “hei anda, tunjukkan dirimu, jangan omong doang !”
Mendengar ucapan dari Paranormal, si Nenek langsung menampakkan dirinya dari belakang mereka dan langsung mencekik leher si Pelayan istana yang jahat.
Nenek : “kini aku menampakkan diriku”
Paranormal & Pelayan : (menengok ke belakang secara bersamaan)
Pelayan : “ne, ne, nenek”
Nenek : “inilah aku. Ha..ha..ha..ha” (tertawa seram)
Pelayan : “apa maksudmu ?”
Nenek : “maksudku ?” (langsung mencekik si pelayan)
Pelayan : “a, a, am..” (mati)
Paranormal mencoba kabur, tapi betapa ajaibnya jalannya keluar tidak bisa dilewati karena ada pintu transparan yang terkunci menghalanginya
Nenek : “mau kemana kamu ?”
Paranormal : “ma, ma, mau pulang”
Nenek : “pulang ya ?”
Paranormal : (sambil menengok ke belakang)”i..i..iya”
Nenek : “terima ini dulu” (mencekik leher Paranormal)
Paranormal : “tolong, tolong, lepaskan aku, aaaa”
Nenek : “gak usah berteriak, karena gak ada siapa - siapa disini”
Paranormal : “saya gak bersalah apa - apa nek”
Nenek : “kamu yang memberikan racun itu untuk dikasihkan ke Putri,
kamu jugalah yang membuat licik para pangeran”
Paranormal : “ta,ta,ta.. tapi” (nyawanya melayang)
Nenek : (menggosok dan menepukkan telapak tangannya) “akhirnya”
Akhirnya pertempuran hebat itupun berakhir tanpa sepengetahuan Putri, dan Nenek telah memberi pemberitahuan kepada Putri tentang kejadian ini dan peran - peran Pelayan serta Paranormal yang ditempelkan pada punggung keduanya.
Lalu, seisi istana datang seusai menjumpai pesta di kerajaan tetangga. Alangkah terkejutnya ketika Putri membuka pintu, ia tersandung oleh mayat Pelayan
Putri : “waduh, apa ini ?” (tampangnya polos)
Ratu : “kayak si bibi, yaelah bibi pake tidur disini segala”
Putri : “eh tapi apaa ini mah”
Ratu : “coba sini mama baca” (membaca pesan itu)
Raja : “apa isinya ma ?”
Ratu : “disini tertulis kalau si Bibi adalah pembunuh Nenek dan ia pun
juga ingin meracunimu nak”
Putri : “benarkah itu ?”
Panglima mendekati mayat paranormal…
Panglima : “hei, sini deh. Inikan paranormal yang menyekap saya dulu”
Raja : “benarkah ? dia memang licik dan jahat”
Panglima : “ada suratnya juga”
Raja : “dan isinya sama”
Tiba - tiba suara nenek muncul..
Suara Nenek : “itu aku yang menulis, aku adalah si nenek yang telah dibunuh
oleh si pelayan bejat itu yang ingin menyakitimu putriku”
Putri : “apa itu ma ? nenekkah ?”
Ratu : “firasat Mama mengatakan iya”
Kedua mayat orang - orang licik itupun segera dibuang ke laut, karena memang adat pada kerajaan jika ada orang jahat, maka pada saat matinyapun ia harus dibuang. Kecuali orang itu sudah khilaf.
Dan seratus hari kematian Nenek, seisi istana datang ke kuburan Nenek untuk berziarah, dan tak asing terdengar suara menggema, dan pasti itu suara Nenek
Putri : “Ibu, maafkan Putri jika Putri punya salah, apakah Ibu merestui
perikahan Putri ?” (sambil menyebarkan bunga)
Suara Nenek : “tentu sayang, Ibu pasti merestui walau Ibu tak bisa melihatmu”
Putri : “terima kasih Ibu” (meneteskan air mata)
Huh, gimana menurutmu ? karangan gue emang agak aneh ya ? bukan agak lagi, tapi aneh banget huahua.
aaaah, tapi yaudah deh, kalo menurut kalian ini bagus kasih reaksi kalian ya, tapi kalo biasa aja, kasih juga, kalo jelek yaaaaaa tetep harus kasih reaksi juga oke^^
Hmm~ yasudahlah, terimakasih udah baca :D
Langganan:
Komentar (Atom)